Agama  merupakan landasan setiap umat manusia, termaktub dalam kisah panjang  bagaimana sebenarnya manusia itu membutuhkan sesuatu yang supreme-power  untuk bersandar dan menyerahkan diri. Tak lepas dari itu, setiap agama  pasti memiliki ritual dan ibadah yang berbeda dan bermacam-macam. Karena  ritual merupakan bagian pokok dari suatu agama. Dengan kata lain ia  disebut juga sebagai tata cara keagamaan. Secara garis besar dapat kita  simpulkan bahwa orang yang beribadah atau melakukan ritual tertentu  berarti ia adalah penganut agama tersebut, maka segala praktek keagamaan  seperti 'sembahyang' adalah sebuah identitas bagi setiap umat beragama.  
Agama  Hindu memiliki keyakinan terhadap banyak Tuhan (dewa-dewa) yang harus  mereka sembah, seperti Brahma, Wisnu, Siwa dll. Begitu juga dengan agama  Budha yang mengabdikan dirinya dalam ritual-ritual agama seperti yoga  untuk mencapai nirvana. Umat Yahudi melakukan sembahyang atau doa selama  beberapa kali dalam sehari (sekharit, Mincha, ma'ariv), puasa  dll sebagai ritual mereka. Tak ketinggalan dengan umat Kristen yang  biasa melakukan ibadah mereka setiap hari minggu seperti Eucharist  yang mereka percayai sebagai seremonial suci, serta masih banyak  sakramen lainnya. Lalu bagaimana dengan ritual umat Islam yang terangkum  dalam lima rukum Islam, misalnya salat? Kenapa seorang muslim harus  salat dan apa untungnya meninggalkan salat? Bukankah masih banyak ibadah  lainnya yang berpahala seperti bersedekah, membantu orang lain dll? 
            Salat  merupakan suatu ibadah memuliakan Allah Swt yang menjadi tanda rasa  syukur kaum muslimin sebagai seorang hamba dengan gerakan dan bacaan  yang telah diatur khusus oleh Nabi Muhammad Saw dengan ketentuan  Al-Quran dan Sunnah. Salat sendiri sudah ada dan telah dilakukan oleh  umat-umat terdahulu, seperti perintah salat kepada Nabi Ibrahim dan anak  cucunya, Nabi Syu'aib, Nabi Musa, dan kepada Nabi Isa Alaihim Assalam.  Pernyataan tersebut juga dibenarkan oleh kisah-kisah yang ada dalam  Kitab Perjanjian Lama (Taurat) dan Perjanjian Baru (Injil) yang  menceritakan bagaimana Nabi-nabi terdahulu melakukan salat (beribadah  kepada Allah Swt). Berikut isi Perjanjian Lama dalam kitab keluaran (Exodus) 34:8 "Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut dihadapan Tuhan yang menjadikan kita". Dalam Perjanjian Baru dikatakan dalam surat Markus 14:35 "Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya".  Dengan demikian maka jelas bagi umat Islam bahwa salat sudah menjadi  tradisi dan ajaran yang baku bagi semua Nabi dan Rasul Allah beserta  para pengikutnya sepanjang jalan, Allah Swt telah berfirman: "Sebagai  ketentuan Allah (sunnatullah) yang telah berlaku sejak dahulu, kamu  sekalipun tidak akan menemukan perubahan bagi ketentuan Allah itu" (Q.S: Al-Fath: 23) 
            Dalam  Islam salat merupakan salah satu rukun Islam, dimana agama akan kokoh  berdiri diatasnya. Salat juga merupakan pengabdian (ketundukan) yang  mencakup fisik, mental dan spiritual seorang muslim kepada Allah Swt  yang diawali dengan mengucapkan Takbir (Allahu Akbar) meyakini  bahwa Allah Swt Maha Besar dan diakhiri dengan salam. Begitu pentingnya  salat bagi seorang muslim telah berulang kali Allah tegaskan dalam  firman-Nya, bahwa hukum yang berlaku bukanlah 'semau' hamba-Nya, akan tetapi sudah ditetapkan dan tidak bisa ditawar lagi.
               Allah Swt memberikan keutamaan mengerjakan Salat dengan perintah untuk selalu menjaganya karena
semua amal saleh akan dibalas dengan surga kelak, dimana kita akan tinggal selamanya. Allah Swt berfirman: 
"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (yaitu) orang-orang yang khusuk dalam sembahyangnya"
(Q.S: Al-Mukminun 1-2) Wallahu a’alam
What does a turnip in a casino - Work Tomakemoney
ReplyDeleteThe turnip in a kadangpintar casino หาเงินออนไลน์ offers you the opportunity deccasino to make a living in the world of virtual sports, where the odds of winning are